Salam Ragajati!! kawan-kawan semua, Semoga kita
semua selalu dalam naungan Rahmat-Nya.
kali ini penulis akan menjelaskan sedikit asal-usul sejarah tenaga murni/energi dalam, kalau teman-teman menyebutnya dengan “Tenaga dalam” kami di Ragajati sering menyebutnya dengan energi bawah sadar. Sedikit penjelasan tentang tenaga dalam telah di ulas sedikit di posting sebelumnya, tetapi mungkin teman-teman yang budiman masih sedikit bingung ataupun masih belum paham tentang energi itu sebenarnya. Kalau begitu mari kita ulas lagi lebih dalam, sebelumnya penulis akan menjelaskan terlebih dahulu bagaimana sejarah tenaga dalam tersebut.
kali ini penulis akan menjelaskan sedikit asal-usul sejarah tenaga murni/energi dalam, kalau teman-teman menyebutnya dengan “Tenaga dalam” kami di Ragajati sering menyebutnya dengan energi bawah sadar. Sedikit penjelasan tentang tenaga dalam telah di ulas sedikit di posting sebelumnya, tetapi mungkin teman-teman yang budiman masih sedikit bingung ataupun masih belum paham tentang energi itu sebenarnya. Kalau begitu mari kita ulas lagi lebih dalam, sebelumnya penulis akan menjelaskan terlebih dahulu bagaimana sejarah tenaga dalam tersebut.
Sebenarnya sejarah tenaga dalam
tidak begitu terperinci, seperti halnya tentang studi-studinya tentang artefak kuno yang ditemukan
di Mesir, di Timur Tengah, maupun Asia. “Tenaga dalam”
dari studi yang ditemukan, paling tua kajiannya yaitu di Mesir pada tahun 4000
SM. Di Mesir saat itu disebut
denganKrachtologi (berasal dari perkataan KRACHTOS yang
berarti tenaga dan LOGOS yang berarti ilmu). Ditemukan pada sebuah buku
Papyrus "Yedimesish Ontologia" yang isinya sudah disalin dalam bahasa
Gri Kuno. Dalam artefak tersebut menceritakan bahwa ada suatu angin atau
semacam tenaga yang aneh keluar pada tubuh apabila otot bahu digerakkan. Pada
saat energi ini dibenturkan kepada orang yang sedang marah dapat roboh dan
tidak bergerak.
Seiring
berjalannya penelitian, ditemukan persamaan pengetahuan tenaga dalam di daerah Babylon,
Yunani, Romawi dan Persia. Di Persia sendiri tenaga semacam ini dinamakan Dacht.
Kaum bangsawan Persia banyak yang memiliki tenaga Dacth tersebut. Mereka
dilatih semacam gerakan Yoga/senam sehingga mereka mampu menjatuhkan musuh yang
hendak menyerang dengan tenaga tersebut. Ilmu Dacht ini dikenal orang Persia
dan suku Bukht untuk perang yang dinamakan DAHTUZ.
DiCina, Tartar, Patan,
Moghul, adagerakan
silat yang dapat merobohkan orang dari jauh. Silat Moghul yang terkenal
diantaranya SHURULKHAN yangterdiri
dari silat dua belas jurus dari Taymour Lateph Baber (1460-1520). Silat tersebut masih dikhususkan
pemakainya hanya kepala-kepala suku dari orang Moghul Islam yang boleh menguasainya.Di
Cina terkenal beberapa macam silat yang mempergunakan Kracht, diantaranya Gin
Kang (ilmu meringankan tubuh) yang biasa dipergunakan
pesilat Cina untuk melompat jauh, loncat tinggi dan berjalan diatas air. Lalu Wie Kang yang terdiri 10
gerakan jurus.
Wie Kang yang
disebut jurus sepuluh, tersebar sampai Vietnam,
Campa,
Malaya,
dan Indonesia.
Tumbuhlah menjadi beberapa aliran, diantaranya silat Mandar dari Sulawesi,
silat Timpung dari Jawa Timur dan silat Nampon dari Jawa Barat,
dan sebagainya.Shurulkhan pun
masuk ke Indonesia, pembawanya ialah orang-orang Cina Islam. Diantaranya orang
Indonesia pertama yang belajar Shurulkhan ialah Tuanku Rao. Orang-orang Cina Islam menamakan
silat itu Tou Yu Kang.
PENYEBARAN ILMU TENAGA DALAM DI INDONESIA
Pada awalnya tenaga dalam hanya
dipelajari secara terbatas di berbagai perguruan silat. Para pendekar silat
yang tercatat sebagai guru bagi para pendiri perguruan silat tenaga dalam
generasi berikutnya antara lain:
·
Bang
Kari, dari Batavia
·
Bang
Ma'ruf, dari Batavia
·
Haji
Odo, seorang kiai dari pesantren di Cikampek
Perlu menjadi catatan bahwa pada
masa Bang Madi, Bang Kari ini belum dikenal teknik pukulan tenaga dalam atau
pukulan jarak jauh. Silat yang diajarkan oleh Madi, Kari dan Syahbandar lebih
bersifat fisik.Baik Madi, Kari dan Syahbandar dikenal sebagai pendekar silat
(fisik) pada masanya. H. Qosim yang kemudian dikenal sebagai Syahbandar atau
Mama’ Subadar karena tinggal dan disegani masyarakat desa Subadar di wilayah
Cianjur. Sedangkan Madi dikenal sebagai penjual dan penjinak kuda binal yang
diimpor asal Eropa. Dalam dunia persilatan Madi dikenal pakar dalam mematah
siku lawan dengan jurus gilesnya, sedangkan Kari dikenal sebagai pendekar asli
Benteng Tangerang yang juga menguasai jurus-jurus kung fu dan ahli dalam teknik
jatuhan.
Pada era Syahbandar, Kari dan Madi
banyak pendekar dari berbagai aliran berkumpul di Batavia. Batavia seakan
menjadi pusat barter ilmu bela diri dari berbagai aliran, mulai dari silat
Padang, silat Betawi kombinasi kung fu ala Bang Kari, juga aliran Cimande yang
dibawa oleh Khoir.
Perkembangan sejarah tenaga dalam
dan penyebarannya secara terbuka di pulau Jawa diwarnai oleh beberapa tokoh
penting, yaitu
·
H.
Abdul Rosyid, mendirikan Budi Suci di Bogor pada tahuan 1930-an
·
Abah
Zaki ( Haji Abdul Syukur ) pendiri Al-Hikmah, Jakarta
Tenaga dalam kemudian merambah ke
wilayah timur (Jawa Tengah dan Jawa Timur)setelah KH Muhaiminan dari Pesantren
Bambu Runcing Parakan, Temanggung berguru kepada Abah Zaki, juga murid H Abdul
Rosyid bernama Sidik asal Indramayu yang mengajarkan tenaga dalam Budi Suci di
wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Pengembangan Al-Hikmah melalui jalur
pesantren, sedangkan Budi Suci lebih bercorak Jawa - Islam. Pengembangan Budi
Suci tidak terlepas dari jasa Qosim dan Zainal Abidin putra Sidik dan beberapa
murid Sidik, diantara Bang Ali Semarang dan murid-muridnya di Sirahan, Cluwak,
Pati.
Pada akhir abad ke-19Pencak Silat
Nampon telah
dipelajari secara terbatas tetapi baru dikenal luas pada tahun 1932 ketika Nampon melakukan aktivitas nyleneh di depan stasiun Padalarang.
Saking girangnya menyambut kelahiran anak pertamanya, Nampon diluar
kesadarannya berteriak-teriak seperti orang gila. Karena dianggap gila, Nampon
hendak diringkus beramai-ramai. Namun dari sekian orang yang akan menjamah tubuhnya
jatuh terpelating.
Pada tahun 1920, Tjoa Nam Fu, China
peranakan Semarang mengajarkan silat Kaifeng pembangkit magnit krach, seorang
muridnya bernama Mahmud dari Sarikat Islam. Kelak Mahmud setelah mendapatkan
jurus-jurus Kaifeng bergelar Nampon (dari kata Namfu)
Nampon lahir di Ciamis pada tahun 1888 dan wafat tahun 1962. Semula adalah pegawai di jawatan kereta api di
zaman Belanda. Ia dipecat dan berulang kali masuk bui karena sikapnya yang anti
penjajah Belanda. Diantara murid Nampon yang berjasa ikut mengembangkan tenaga
dalam adalah Setia Muchlis dan KM Tamim yang kemudian mendirikan perguruan TRI
RASA yang banyak diikuti kalangan Mahasiswa di Bandung, diantaranya murid itu
adalah Bung Karno dan M Natsir.
Menurut kalangan pendekar sepuh di
wilayah Jawa Barat, sebelum memperkenalkan “jurus tenaga dalam“ Nampon banyak
belajar ilmu dari pendekar yang lebih senior. Ia pernah berguru pada Abah Khoir
pencipta silat Cimande, dan pendekar-pendekar asal Batavia diantaranya Bang
Madi, Bang Kari, Bang Ma’ruf juga H Qosim pendekar yang diasingkan kerajaan Pagar
Ruyung, Padang karena mengajarkan silat di luar kerajaan. Perlu diketahui bahwa dalam babat tanah Jawa Bang Madi, Kari, dan Syeh
Bandar adalah sesepuh dalam hal seni bela diri tenaga dalam. Bahkan nama mereka
selalu muncul dalam pembacaan tahlil dalam pembukaan majelis syukuran
persilatan. Cuma dalam sejarah dan referensi tertulis tentang mereka masih sedikit dan hanya ditrunkan lewat cerita maupun orang-perorangan.(penulis berusaha mencari tentang mereka, bila anda mendapatkan referensi tentang ketiga beliau tsb, mohon dishare yaa...)
Aliran bercorak Nampon menyebar ke
Jawa Tengah melalui perguruan Ragajati, JSP (jurus seni penyadar) dan beberapa
aliran tanpa nama.Kini ketika perguruan tenaga dalam menjamur hampir di seluruh
kota dengan bendera yang berbeda-beda (walau corak jurus dan oleh napas serupa).
Sekarang hampir tiap perguruan beladiri maupun silat banyak yang menerapkan
unsur tenaga dalam, sesuai dengan kurikulum yang mereka terapkan.
Itulah sebagian
studi yang dapat penulis berikan meskipun terlihat masih kurang dan banyak yang
Copas dari blog-blog sebelah tapi masih bisa dicari referensi lain untuk
memuaskan pengetahuan anda. Tapi pada intinya sama, yaitu
setiap manusia wajib untuk mengamalkan setiap apa yang dipunyainya untuk
kepentingan bersama (dalam artian hal yang positif). “Apalah artinya suatu ilmu
apabila tak bermanfaat untuk dunia”.
Sekian dari
saya bila ada kata yang kurang berkenan mohon partisipasinya untuk berkomentar
pada kolom yang disediakan, karena hakekatnya manusia tak ada yang sempurna dan
memiliki kekurangan disana-sini. Untuk itu mohon Maaf dan Salam Ragajati!!.
Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_tenaga_dalam
perguruan TRIJAYA pusat tegal juga aliran NAMPON
BalasHapusApakah ada perwakilan atau cabang Pencak Nampon di Wilayah Wonogiri Jawa Tengah
BalasHapus